OL SHOP - KU

join donk ama toko online ku.. aku jual macem2 BUSANA MUSLIM by CALOSA ama produk kesehatan by MELIA NATURE, dan fashion lokal, impor juga ada... ayoo, klik ini.. Simply CLICK LIKE.. MAKASIIH... sukses selalu buat semua nyaa :)

My Traffic Blog

_recent activities_

About Me

My photo
berusaha untuk mampu mendengarkan dengan baik, karena dari mendengarkan dengan penuh perhatian.. maka setiap hal bisa dipelajari.... juga slalu berusaha menikmati hidup.. :D

categories

Sunday, December 14, 2008

Pemikiranku bisa jadi salah

sekedar sharing aja ya...

aku emang ga melakukan penelitian secara langsung, ini cuman pengamatan aja dimanapun... pengamatan dari apa aja, perilaku secara langsung yang aku liat, maupun baca2 di sumber manapun...

setau aku, bangsa ini katanya ingin menyelamatkan generasi muda dari ke'porno'an, banyak cara kaya:
- nggrebek warnet yang nyediain bokep
- ngancurin beribu2 keping cd bokep
- razia majalah yang berbau parno yang mahal semacam majalah kelinci (seharusnya, tabloid murahan di jalan juga diirazia juga ya.. hehehe)
- razia hape murid sekolahan...
- dan lain-lain....

banyak cara itu, sedikit banyak kadang membuat orang sedikit berpikir 2 kali untuk nyari yang berbau porno..
(kecuali bagi orang2 yang make internet di rumah dan di kamarnya sendiri, dan kamar terkunci.. hahahha pastinya dia bebas akses data apapun di rumahnya lewat internet...)

meski efeknya cuman bentar aja.. tapi itu sedikit ngasi shock therapy buat berbagai pencari hal-hal kayak gitu...

cuman, yang sekarang ada di pemikiranku...
industri perfilman-film bioskop INDONESIA, kok gencaaaar amat ya produksi film genre komedi yang berbau2 porno gitu..
oke, disitu memang mengandung unsur KOMEDI yang diutamakan..
tapi jangan lupa komedi yang disajikan itu adalah komedi yang mengarah ke hal-hal yang kadang bisa berkembang dengan cara yang salah di pemikiran penonton nya...
judul-judul yang dipakai juga sengaja mengarah ke hal-hal yang mengarah ke hubungan intim kan..
dan sebagai tambahan, film-film seperti itu rata2 SELALU PENUH dan ANTRIAN PANJAAAAAAANG banget....

oke, sebelumnya.. aku ini hanya berkomentar, ya mohon maaf sebesar-besarnya, sejujurnya komentarku ini memang hadir tanpa solusi.... mungkin aku ini hanya salah satu orang yang bingung aja, jadi komentar kayak begini....

yang bikin aku agak gimana... gituu....
di satu sisi, segala bentuk tindakan untuk menyelamatkan generasi bangsa dengan cara-cara yang uda aku sebutkan tadi....
tapi di sisi lain, generasi itu pula diberikan tawaran berupa film bioskop yang murah (tiket nonton berapa sih harganya.. relatif terjangkau...)

dan yang sering aku liat, anak2 dengan umur yang mungkin masih sma kelas 1an pada ngantri rame2 -dan sejauh yang aku liat..kayanya gak ada pengecekan KTP juga buat film yang mungkin ditulisin 17taun ke atas (tapi klo trnyata ada pengecekan, ya sekali lagi AKU MOHON MAAF, karena uda salah berkomentar...)

miris deh aku kadang mikirnya...
generasi ini kayak sengaja dibimbangkan..
- antara mau menahan dan menjaga dirinya biar ga terjerumus hal yang berkaitan atas dampak keparnoan itu...
- atau malah.... diberikan banyak sajian lewat film-film bioskop genre komedi-parno... (yang selalu BERSENJATA-kan kalimat uda lewat lembaga sensor, dan ini merupakan PENDIDIKAN SEX)....

aku cuman kadang merasa, klo memang keadaan yang begini.. apakah 'sang generasi' ini layak sepenuhnya yang disalahkan kalo mereka punya perilaku yang salah secara moral-agama??


oke, klopun jawabannya adalah.. "kembali ke diri mereka masing2".. mungkin aku akan sedikit ngomong... GENERASI yang masih penuh dengan perasaan ingin coba-coba mungkin belum bisa menentukan mana yang benar untuk diriya berdasarkan kehidupan moral-agama...


sekali lagi... SORI karena aku hadir tanpa solusi.. mungkin ini bisa membuat pembaca ikut berkomentar atau mengungkapkan pemikirannya....

diharapkan, kita tidak saling menghina ya.. karena dari awal aku menyatakan.. "PEMIKIRANKU BISA JADI SALAH.."

makasih!

15 comments:

Savec said...

menurutku tuh pemerintah ga konsisten.. ga dipungkiri film semacam itu bisa ditiru orang-orang yang menontonnya.
bagi saya meskipun diterbitkan UU pornografi, hal itu tidak akan berefek banyak, toh lembaga sensor film masi saja meluluskan film semacam itu. menurut saya se pemerintah tidak memiliki konsistensi.

meskipun film merupakan sebuah seni, tapi seni yang ditunjukan haruslah sesuai dgn etika dan budaya Indonesia..

yoi ga!??

Anonymous said...

ane mo comment ti,

tapi bentar.. butuh waktu dan tempat yang agak lebar

ehehe

Anonymous said...

Komentar tapi solusi ya jenk ?
Boleh aja

Setidaknya bikin kita ikutan berpikir
He he he
Walaupun nanti akan ada komentar" lain yang juga layak untuk dicoba

Umm .. masalahnya kultur masyarakat Indonesia juga masih suka niru dan suka coba-coba
Kalo banyak contoh yang gak baik beredar, ya buntutnya ikutan gak baik dong jenk

he he he

gfgf said...

seharusnya pemerintah dapat memikirkan bagaimana cara agar memutuskan peredaran film porno ini. tidak hanya setengah2.....

sejauh daya mengamati pemerintah hanya akan bergerak jika ada film porno disebarkan dan sudah meraja di indonesia. dan pemerintah terkesan lamban dlaam penanganan masalah ini.....

sebenarnya di dunia maya pemarintah dapat melakukan nya.... contoh nya di Cina mereka membentuk sebuah polisi maya yang independen, yang membentuk sebuah hukum maya.... jadi jika ada seseorang yang mengakses film porn dari komputer yang terkoneksi pada internet mereka akan langsung melacak ip orang tersebut dan langsung menangkap orang tersebut dengan hukum yang mereka buat
dan intinya adalah seperti yang anda katakan kembali kepada diri masing-masing mau kemana terserah yang penting hidup blogger..........
wkwkwkwkwkwkwkwk

Anonymous said...

as you wish... i'll take a participate on your post...

Bhs indoneia aja ahh, soalnya byk di kritik klo pake english... huuuuuu...

Bnr apa yg tea tulis, pokoknya basmi yg berbau porn!!! Tegas, jgn dengerin yg pro pornografi (ga demokratik donk)... tp secara pribadi, pa lg sbg cewe, aq dukung anti porografi!!!! thanks tea.. have a nice weekend yaa

rezkitrianto said...

jaaahh,,puyang saya mbacanya

Anonymous said...

makasih buat semua partisipasinya ya...
hehehe..

yahh... mungkin secara singkat akhirnya, cuman bisa mendoakan.. agar pendidikan yang disalurkan lewat film itu bener2 bsa sampe ke otak2 "generasi penerus" sebagai bentuk pendidikan yang baik... bukannya sebagai tindakan yang gak baik ya.... AMIN ! :D

Anonymous said...

jujur ane kurang sepakat soal UU antipornografi itu ti, kenapa?

U know berapa banyak tkw kita yang diperkosa di arab sono, berapa banyak santri dicabulin ama ustadnya, polisi perkosa tahanan, yg terbaru letkol TNI sodomi anak anak asrama, di salah satu situs bnyk pict cewe berkerudung lg oral sex,jg diberita kriminal cewe kerudung ketangkap basah dihotel ama cowo.

gambar porno kalo diberi tulisan kayak kamasutera jd buku sex education, kalo dipajang di art gallery jadi brg seni, kalo dipasang di majalah pria jd pornografi, tergantung pemikiran masing2

contoh lagi saudara kita yg dipapua, bali, dayak, mereka hampir telanjang tp biasa aja, ga ada yg otak ngeres

Pernah juga ane baca disini Hehehe.. miris bacanya.. mungkin bener kalo disimpulin semakin dikekang akan semakin penasaran

(Mengutip dari kata2 tetangga sebelah)
IRONIS, KARENA RATA-RATA PELAKU PEMERKOSAAN ADALAH MEREKA YANG BERPENDIDIKAN RENDAH DAN GAPTEK, CONTOHNYA KAKEK-KAKEK DI PEDESAAN YANG MEMPERKOSA CUCU KANDUNGNYA SENDIRI, TERNYATA BUTA INTERNET KAN?????

Ane lebih setuju ma kata2 titi yang "semua tergantung pada pribadi masing2" tapi klo boleh dipanjangin, semua tergantung pikiran, keimanan, batasan dan tingkat kecerdasan, dan itu sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik anak2nya.. So, kalo anak2 liat situs porno/gmbr porno ato nonton film 17+ yang salah adalah ortunya. Itulah kenapa ane selalu berpikir menjadi orangtua itu tidak pernah mudah. Tanggung jawab untuk mendidik anak2 yang nantinya menjadi generasi penerus bangsa ini

Lalu kalo ditanya "Orang tua sendiri aja banyak yang demen, gimana bisa beharap anaknya jauh dari hal2 tersebut?" itulah yang harus bayak diperbaiki dari bangsa kita dari berbagai lapisan dan usia >> Mental :)

Udah ah, ngantuk

Anonymous said...

sebenarnya porno of tidak bukan ditentukan oleh orang lain dan juga tidak bisa dibatas atau cuma sekedar diberi aturan yang keras, sebab ini adalah hal yang naluriah dan berhubungan dengan nurani dan aklhak seseorang.

Satu contoh adalah yang ada dinegara Jepang, hal - hal yang berhubungan dengan sex bahkan sex bebas dan semua hak yang berhubungan dengan itu dijual bebas tanpa batasan, tetapi ahklak merekalah yang menjadi penjaga moralitas mereka, jadi bagi yang suka ya silahkan yang gak suka ya tidak menyentuhnya ataupun melihatnya walaupun tersedia dimana - mana.

Sama halnya dengan Judi, di LasVegas walaupun sangat terkenal sebagai klota judi bahkan mendapat julukan the 'SIN' city, pasti ada orang yang sama sekali tidak tertarik untuk berjudi, tapi dinegri kita yang katanya sangat religius, berapa juta orang yang termehek - mehek dan ketagihan judi ya kan?

Keluarga adalah pusat dari segala kreasi akan anak - anak yang berbudi atau tidak, kalau keluarga melakukan pengabaian terhadap budi pekerti, maka bisa jadi peluang untuk anak - anak menjadi binal akan semakin besar :-)

Postingannya baik sekali, jangan berhenti merenungkan dan memikirkan tetang hal yang baik dan berbudi luhur :-)

Haris said...

Postingannya berisi pemikiran yang bagus.

Rusaknya kondisi moral bangsa dipengaruhi oleh bagaimana para pemimpin bangsa menyikapi masalah seperti ini. Yang kedua disebabkan makin jauhnya masyarakat kita dari perhatian masalah moral dan agama.

Sehingga para orang tua tidak membekali anak-anaknya dengan ketaatan ber-agama.

Kondisi yang kita lihat sekarang adalah hasil perubahan sedikit demi sedikit dan memakan waktu puluhan tahun.

Ingat saja dari cara berpakaian. Tahun 70-an para wanita masih berpakaian tertutup, tahun 80-an mulai muncul wanita yg berpakaian mini. Sekarang, di jalan, begitu banyak bisa kita lihat wanita yg berpakaian yg mengundang syahwat para lelaki.

RONANS said...

yah... itu diserahkan ke orangnya aja lah...

Anonymous said...

Yang salah
1.produser film komedi berbau bokepnya....
2. Sutradaranya
3. Pemain Filmnya
4. Kita yang (tidak) sengaja nontonnya...

he..he...
ngacir ah...kucing nakal.

Danu said...

setuju.....I'm on the same path with u...mustinya tu film2 yang g bener hrs dipelajari ulang ma lembaga sensor. bener sih memang skr lagi marak2nya globalisasi...tapi sbg bangsa timur apalagi Indonesia yang terkenal dengan budaya sopan dan santun lagi ramah tamah(wuih...) kita ahrus memegang teguh budaya dan tradisi nenek moyang kita yang selama bertahun2 mendirikan dan membangun reputasi bangsa kita. Kita sebagai cucunya wajib melestarikannya.

Lexy Echi said...

sepertinya seru nih comment di sini, aku numpang comment juga ya mbaaaaak :) sebelumnya minta maaf ya kalo nanti ada salah2 kata dan kalo misalnya gw kepanjangan "ceramahnya" hahaha

generasi muda bukan tergantung diri masing2 kalo gw bilang, tapi tergantung pergaulan, ajaran, dan kesempatan yang ada di depan dia. pastinya gw sebagai orang yg masih muda, punya rasa coba2 yang tinggi, tapi kalo ini dibahas gak akan ada habisnya. intinya semuanya berujung2 ke pemikiran gw yang agak sarkasme.. ini tuh SAMPAH BANGET ! kenapa sampah? karena emang udah gak ada niat buat ninggalin yang namanya pornografi. kesadaran masing2 juga udah gak tau bisa diandelin/gak, karena banyak kesempatan untuk liat yang namanya pornografi.

oiya mengenai film2 Indonesia yang berbau SEX, itu karena memang saat ini industri perfilman dan permusikan di negeri ini memang lagi mudah2nya dimasukin. ini fakta lho. karena, buktinya sekarang memang banyak banget FILM dan BAND yang asal2an juga bisa dibilang kurang atau bahkan gak berkualitas. ini cuman persoalan industri aja, persoalan cari untung dan lagi2 ekonomi. kalo tentang UU Pornografi mau ada atau gak ada, kayaknya gak ngaruh. kan masih banyak cara untuk mendapatkan hal2 berbau porno baik yang mudah dan tersedia langsung dimana2 sampai yang sulit dan mungkin punya akses sendiri di rumah.

daripada ngurusin UU pornografi, mendingan ngurusin pendidikan bangsa. pajak tuh, pada bayar ! trus, dana untuk perkreditan rakyat dikeluarkan dong ! (faktanya, dana untuk kredit tidak dikeluarkan oleh bank karena mereka takut macet ! akibatnya, dana tersebut yang sekian triliun rupiah hanya nganggur di Bank Indonesia, jadinya perekonomian di Indonesia gak jalan. karena usaha2 kecil-menengah juga gak dapet dana kredit dari bank2 yang nganggep kredit tsb bakal macet).. kalo dana macet, pendidikan di Indonesia udah pasti rendah. banyak kriminalitas. banyak anak2 yang (secara terpaksa) gak berpendidikan jadi tidak bermoral dan tidak beriman. udah deh komplit keterpurukan bangsa ini. kalo anak2 bangsa isinya negatif semua ya gedenya bisa aja kan gampang berdekatan dengan hal2 negatif termasuk pornografi dan sex bebas.

sebenernya orang Indonesia kaya, intelek, juga (bisa) beriman.. cuman ya karena beberapa oknum yang nyebelin dan mau enaknya sendiri aja mangkanya hal2 kayak gini bisa terjadi. kalo bener2 krisis dan moral udah rusak, baru tau rasa dah ! hahaha

untung ini negara demokrasi jadinya gw masih bisa berpendapat. tapi, gw juga mikir, karena demokrasi jadi banyak pendapat yang malah bikin ribet. gimana kalo demokrasi diilangin aja, dan let it flow. haha. makin ngawur dah gw.

sekian dan terima kasih, hehe :D

Lexy Echi said...

Apa beda sekolah dengan kehidupan? Di sekolah, Anda belajar agar siap menghadapi ujian.. Di kehidupan, Anda diberi ujian agar mendapat pelajaran..

Kuat iman ya. Sayang banget Indonesia yang budayanya sangat beragam dan indah, dirusak dengan hal2 yang memperburuk citra dan moral, hehe.

 

Blogger Templates | Blogger Clicks Design